TOPIKPOST.COM – Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi permintaan untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).

Sebelumnya, pada Rabu 12 Juli 2023, anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam memberikan penilaian terhadap Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Binsar Pandjaitan dinilai pantas untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Baca artikel lainnya di sini: Presiden Jokowi Tanggapi Pemeriksaan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto oleh Kejaksaan Agung

Penilaian itu disampaikan lantaran tiga ormas pendiri Partai Golkar meminta Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum DPP Golkar.

Tiga ormas pendiri Partai Golkar tersebut yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).

Selain itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Airlangga Hartarto menjadi saksi perkara pidana dugaan korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya, termasuk minyak goreng.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, menjalani pemeriksaan selama 12 jam lebih pada Senin, 24 Juli 2023.

Airlangga Hartarto tiba di Gedung Bundar Pidsus sekitar pukul 08.24 WIB dan baru keluar dari ruang pemeriksaan pukul 21.00 WIB.

Menanggapi ha tersebut Luhut Binsar Pandjaitan enggan berkomentar banyak saat ditanyai peluangnya jadi pimpinan Partai Golkar.

“Kita lihat nanti lah,” ucap Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.

“Kita lihat aja-lah, saya itu nggak terlalu ngurusin itu kok,” katanya ditemui wartawan seusai acara Penandatanganan Impelementing Arrangement (IA) UK PACT Carbon Pricing.***

Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.