TOPIKPOST.COM – Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya menyatakan bersedia menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Namun Luhut mengajukan syarat, yaitu jika mendapat dukungan dari anggota partai beringin tersebut.

“Kalau didukung, mau,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Binsar Pandjaitan meluruskan bahwa dirinya tak memiliki masalah pribadi dan hanya akan menunggu keputusan partai.

Baca artikel lainnya di sini: Kejagung Jelaskan Ada atau Tidaknya Keterlibatan Airlangga Hartatarto dalam Perkara Tipikor Minyak Goreng

Hal itu terkait dengan santernya wacana yang menyebutkan dirinya ingin menggeser posisi Airlangga Hartarto.

Luhut Binsar Pandjaitan juga tak ingin menyalahkan siapa pun, termasuk Airlangga Hartarto, teerkait soal elektabilitas partai yang menurun.

Seperti pada hasil survei Indikator Politik Indonesia, yaitu 9,2 persen berdasarkan survei tatap muka,

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, kondisi ini justru semestinya diisi dengan upaya perbaikan di tubuh Partai Golkar, dan elite partai memegang kendali besar dalam hal ini.

Namun Luhut Binsar Pandjaitan juga mengaku dirinya belakangan ini kerap didatangi senior-senior Partai Golkar.

“Airlangga itu teman baik saya, tidak ada masalah. Soal itu tadi (menjadi Ketum Partai Golkar) biarkan saja mekanisme mereka jalan.”

“Ya nunggu saja, tidak ada juga kepentingan yang menggebu-gebu di situ,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan tak ada kepentingan yang terlalu besar untuk menduduki jabatan tersebut.

Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan tak tahu menahu siapa saja yang hendak maju.

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hal itu usai menghadiri Penandatanganan MoU Program HEAL di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali, di Denpasar, Selasa, 25 Juli 2023.***

Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.